Bisnis Kebun Induk Kakao, Keuntungan Mencapai Setengah Milyar/tahun
Berdasarkan penelitian dari Terang Bulan Consulting, ternyata
bisnis pengelolaan sumber benih adalah yang paling mengutungkan dalam
eksosistem usaha perbenihan. Salah satunya adalah pengembangan kebun induk
kakao, ditengah tingginya kebutuhan akan bahan tanaman penghasil bahan baku
cokelat tersebut.
Mari kita melihat seperti apa daya tarik bisnis dari kebun induk
kakao. Untuk mengembangkan kebun sumber benih tersebut maka Anda perlu
menyediakan benih penjenis sebanyak 1000 batang/ha, dengan harga satuan Rp. 45.000/batang,
atau sekitar Rp. 45 juta. Untuk pembelian tanaman penaung sebanyak 200 batang
dengan asumsi harga Rp. 20.000 untuk tanaman gamal atau setara dengan Rp.
4.000.000,-.
Pemeliharaan dalam jangka waktu 4 tahun, dengan biaya 20
juta per bulan maka akan diperoleh angka Rp. 80.000.000,-. Maka total biaya yang
Anda perlukan sekitar Rp. 125 juta atau dengan berbiaya tidak terduga sebesar
Rp. 150 juta/ha.
Saat sudah menghasilkan per ha Anda bisa memproduksi hingga
700.000 biji dengan asumsi harga Rp. 1.000 saja maka Anda sudah bisa
mendapatkan pendapatan kotor sebesar Rp. 700.000.000. Dengan kata lain dalam
waktu 4 tahun Anda sudah bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 650 juta. Ini
belum termasuk jika Anda kemudian membesarkan menjadi bibit, maka keuntungan
akan semakin besar.
Hanya saja untuk mendapatkan penghasilan menarik tersebut,
Anda wajib membangun kebun sesuai standar, mengikuti segala ketentuan terkait Pembangunan
kebun sumber benih serta melakukan perawatan secara maksimal. Tanpa melakukan
ini maka bisa jadi kebun yang Anda bangun tidak dapat ditetapkan sebagai sumber
benih.
Comments
Post a Comment